Dunia hari ini semakin maju tetapi menurut pendapat saya pribadi, dunia hari ini tengah berada di zona putih abu, orang-orang terkadang mulai merasa nyaman di dunia maya, bahkan di negara-negara maju yang masyarakatnya memang telah individualis, hal tersebut bukanlah sesuatu perubahan yang luar biasa, tetapi bagi negara-negara di asia terutama Indonesia yang sangat kental dengan hubungan sosialnya (silaturahmi), serbuan dunia media social ini lambat laun sepertinya tanpa disadari mulai menggiring masyarakatnya untuk membuat sekat dalam hubungan sosial-->sekali lagi hal tersebut merupakan pendapat saya pribadi.
Beberapa kali saya sendiri melihat ada sekelompok orang yang berkumpul, ya..niatnya untuk saling bercakap-cakap satu sama lain tetapi yang terjadi adalah beberapa dari mereka sibuk dengan gadget canggihnya masing-masing, entah untuk update tempat nongkrong melalui media social foursquare, sibuk membalas komentar di FB maupun twitter, sibuk BBMan , dan kegiatan social media lainnya.Tidak dipungkiri bahwa social media tersebut membuat kehidupan banyak orang begitu mudah bahkan saya sendiri bisa bertemu kembali dengan teman-teman saya ketika SD yang diamana 10 thn kami tidak bertemu satu -sama lain. Tetapi lambat -laun seringkali beberapa orang termasuk saya-->mungkin terlanjur nyaman dengan social media tersebut sehingga tidak jarang sulit membedakan antara dunia maya dan nyata.
Saya membayangkan mungkin beberapa puluh tahun kedepan orang-orang akan lebih memilih berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan social media tanpa sama sekali perlu bertatap muka dengan orang yang sedang diajaknya berkomunikasi. Saya jadi teringan film wall e , film animasi yang mempunyai jalan cerita yang futuristik dan mungkin bisa saja terjadi. Singkatnya film tersebut menceritakan makhluk bumi di masa depan yang nyaman duduk berdiam diri karena semua kegiatan manusianya telah dilakukan oleh robot, dan kegiatan berkomunikasipun mereka lakukan hanya dengan media layar canggih sehingga memungkinkan mereka mengobrol tanpa perlu bertatap muka. Dan justru robot yang bernama wall e inilah yang menyadarkan manusia tersebut bahwa saling bersentuhan, saling menatap satu sama lain jauh membuat manusia tersebut benar-benar mengerti bahwa manusia yang diajak nya bicaranya tersebut bisa saja sedang merasakan perasaan sedih , jatuh cinta, ataupun bahagia.
Jangan sampai Dunia nyataku Maya, Dunia Mayaku nyata....
Dunia di dalam film wall e mungkin tak akan terjadi dalam waktu dekat, tetapi lambat-laun bila saya dan rekan-rekan tidak bijak dalam penggungaan social media, mungkin anak cucu kita bisa terjebak di dunia maya..tanpa tahu rasanya menggegam tangan dan kehilangan berbagai rasa istimewa yang telah Allah SWT berikan.
bisa bisa nantinya dengan interaksi yang berkurang antar manusianya, semakin mudah yah buat kesepian dan jadi gila sendiri... T__T ngeri euy...
ReplyDeleteeh eh? apa kabarnya buat novi? ^____^ masih ingat aku? hihihihihi
kabar baik teh.
ReplyDeletetentu sj msh inget dong teh..
makasih ya teh dah berkunjung ke blog vie :D