I vow to fiercely love you in all your forms, now and forever. I promise to never forget that this is a once in a lifetime love- Leo The vow
Kalimat diatas merupakan penggalan dialog yang diucapkan Channing tatum (Leo) ketika mengucapkan janji pernikahannya dihadapan calon istrinya Rachel McAdams(paige),yang terbersit dalam benak saya ketika melihat dan mendengar suara lembut leo dalam film tersebut adalah "siapa yang tak mau dinikahi olehnya" hehehe. Oke...saya tidak akan berkicau lebih banyak mengenai akting maupun film the vow , tetapi saya akan mulai berkicau mengenai sepenggal kata dari film tersebut yaitu "janji".
Di Indonesia sendiri khususnya di agama yang saya anut, ketika ada sepasangan calon suami istri yang menikah tidak mengucapkan janji pernikahan tetapi lebih sering kita kenal dengan istilah "Ijab Kabul". Aku salah satu perempuan yang entah mengapa sangat antusias menghadiri beberapa kerabat dekat saya yang menikah, terutama hadir ketika moment-moment ijab kabul, menurut saya itu adalah salah satu moment yang tersakral dan paling manis, entah itu untuk calon pasangan yang menikah dan untukku yang menghadirinya. Sambil melihat dengan tatapan yang antusias, saya dan mungkin banyak perempuan lainnya berharap suatu hari nanti bisa mengalami moment tersakral dan indah tersebut.
Tetapi beberapa orang termasuk saya, selalu beranggapan bahwa pertautan cinta tersebut akan selalu menapaki jalan yang indah untuk selamanya, pada kenyataannya ketika mendengar cerita dari beberapa orang mengatakan bahwasannya pertautan cinta tersebut membuat hidup mereka pada akhirnya dimulai lagi dari titik nol. Yap..dari titik nol memulai segalanya bersama, menjaga janji yang telah mereka ikrarkan sampai akhir khayat, dan dalam perjalanannya sudah barang tentu banyak ujian yang akan menghadang dan harus siap dijalaninya bersama.
Ada beberapa hal yang terkadang membuat saya miris ketika mendengar beberapa orang melaksanakan sebuah pernikahan hanya untuk sebuah tujuan yang tidak mulia, mereka memandang pernikahan menjadi sesuatu hal yang mudah untuk dilaksanakan dan juga mudah untuk diakhiri. Tetapi untungnya di luar sana masih banyak orang yang memandang pernikahan sebagai sesuatu hal yang sakral, dan dipandang mulia oleh agama, dan salah satu dari sekian banyak orang-orang tersebut adalah beberapa teman-teman saya yang sudah membuka lembaran baru hidupnya, Congratulation Guys :D.
Selain film The vow ada sebuah drama seri korea yang berjudul a Thousand Days promise, yang ceritanya memang tidak jauh berbeda,salah satu persamaannya yaitu janji dari kedua karakter pria yang bermain dalam kedua film tersebut membuat saya sebagai penontonnya beranggapan bahwa "lelaki buaya darat" itu sebenarnya fiktif belaka hehehe, karena kedua karakter pria tersebut justru membuat saya dan mungkin beberapa wanita percaya bahwa "Lihatlah di zaman sekarang masih banyak pria yang begitu penyabar,penuh dengan pemakluman dan Of Course setia , akh..iya di postingan saya sebelumnya juga saya pernah menulis bahwasannya ketika mencintai seseorang menurut beberapa orang merupakan moment memulainya banyak pemakluman antara satu sama lain, jadi sebenarnya datangnya pemakluman tersebut tidak hanya datang dari pihak pria saja tetapi dari kedua belah pihak.

No comments:
Post a Comment
Leave your comment ok :D